akarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa tingkat insiden (incident rate/IR) sektor hulu migas di Indonesia terus menurun dari tahun ke depan tahun.
Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Hendratmi Susilowati mengatakan bahwa sejak tahun 2020 tingkat insiden sektor hulu migas menurun dari angka 0,55 menjadi 0,11 di tahun 2024.
“Di sini poin safety di keselamatan kerja itu kami di-target incident rate itu kurang dari 0,5,” jelasnya dalam acara HSSE Talkshow ‘Driving Terminal and Marine Operation Excellence through Proactive Safety Assurance’, di JCC, Selasa (27/5/2025).
Detailnya, IR pada tahun 2020 tercatat sebesar 0,55, tahun 2021 menurun hingga 0,18, 2022 naik tipis di angka 0,23, 2023 turun menjadi 0,22, hingga tahun 2024 di angka 0,11.
Lebih lanjut, terhitung hingga April 2025 IR sektor hulu migas menurun ke angka 0,1. Hal tersebut tidak lain, kata Hendratmi lantaran perhatian pihaknya bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia.
“HSSE itu kalau di SKK Migas itu sangat poin, sangat penting. Ini kami tuangkan di KPI SKK Migas, dan KPI ini kami deliver kepada seluruh kontraktor-kontraktor kerja sama untuk bersama-sama mencapainya,” tambahnya.
Bahkan, Hendratmi menegaskan target IR yang dicapai selama ini sudah di bawah target yakni 0,5. Seiring dengan tercapainya target IR internasional yang berada di angka 0,75.
“Target kita itu 0,5. Itu masih di bawah international oil and gas producer, itu sekitar mereka 0,75. Jadi memang overall kinerja safety di upstream itu lebih bagus dari rata-rata international oil and gas producer,” tandasnya.
(fab/fab)
Next Article
SKK Migas ‘Cuci Gudang’! 503 Sumur Nganggur Dilelang ke Investor
Sumber: www.cnbcindonesia.com