Kapanlagi.com – Tak semua lagu yang menjadi hits besar di industri K-pop ternyata disukai oleh para idol yang membawakannya. Meskipun lagu-lagu tersebut sukses secara komersial dan mendapat tempat di hati para penggemar, beberapa idol justru merasa tidak nyaman, tertekan, atau bahkan membenci lagu tersebut.
Hal ini menjadi sisi lain dari industri musik Korea yang jarang diketahui publik. Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai idol Korea yang secara mengejutkan tidak menyukai lagu mereka sendiri, lengkap dengan latar belakang dan komentar langsung dari para idol.
Fenomena ini menunjukkan bahwa di balik pencapaian gemilang sebuah lagu, ada cerita pribadi yang menyertainya. Beberapa idol bahkan sampai menangis saat mengetahui mereka harus membawakan lagu tertentu, sementara yang lain merasa lagu tersebut menghalangi kreativitas dan tidak mewakili jati diri mereka.
1. Taeyeon Pernah Menangis karena Tidak Suka Lagu
Ilustrasi Taeyeon (Image by @taeyeon_ss on Instagram)
Taeyeon dikenal sebagai vokalis utama Girls’ Generation yang memiliki kemampuan menyanyi luar biasa. Namun, di balik kesuksesan lagu “Gee” yang menjadi salah satu hits terbesar girl group tersebut, Taeyeon ternyata tidak menyukai lagu ini. Ia merasa lagu tersebut tidak sesuai dengan ekspresi musik dan karakter vokalnya.
Bahkan, sebelum tampil membawakan “Gee” di panggung, Taeyeon sempat meneteskan air mata karena tekanan emosional dan ketidaknyamanan yang dirasakannya. Hal ini menjadi bukti bahwa popularitas sebuah lagu tidak selalu berbanding lurus dengan kenyamanan para penyanyi yang mengisi lagu tersebut.
2. Yves LOONA Tidak Nyaman dengan Konsep
Ilustrasi Yves (Image by @loonatheworld on Instagram)
Yves dari LOONA sempat mengalami kesulitan saat harus membawakan lagu “Love4eva”. Lagu ini mengusung konsep yang sangat ceria dan imut, sesuatu yang bertolak belakang dengan citra Yves yang selama ini lebih dewasa dan elegan. Ketika mengetahui bahwa ia harus menyanyikan lagu tersebut, Yves merasa kurang cocok dan bahkan sampai menangis karena merasa peran dan karakternya dalam lagu tidak mencerminkan dirinya secara pribadi.
Meski demikian, ia tetap profesional dan menjalankan tugasnya sebagai anggota grup. Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya keselarasan antara karakter idol dan konsep lagu yang dibawakan.
3. RM BTS Merasa Kehilangan Kreativitas karena Lagu-Lagu Berbahasa Inggris
Ilustrasi RM (Image by @rkive on Instagram)
RM, leader BTS, pernah menyampaikan bahwa fase perilisan lagu-lagu berbahasa Inggris seperti “Dynamite” dan “Butter” memberi tantangan tersendiri baginya. Meskipun lagu-lagu tersebut sangat sukses secara global, RM mengaku bahwa masa itu membuatnya kehilangan sebagian kreativitas dan semangat bermusik.
Ia merasa tekanan untuk menyesuaikan diri dengan pasar internasional dan bahasa asing cukup menguras energinya sebagai seorang musisi dan penulis lagu. Situasi ini memperlihatkan bahwa di balik gemerlap kesuksesan, ada perjuangan batin yang dialami para idol demi memenuhi ekspektasi pasar global.
4. Yuqi (G)I-DLE Kecewa karena Tidak Punya Lirik Jelas di
Ilustrasi Yuqi (Image by @yuqisong.923 on Instagram)
Sebagai vokalis dan rapper utama (G)I-DLE, Yuqi merasa kurang puas dengan lagu “Senorita”. Ia mengungkapkan bahwa bagian vokalnya dalam lagu tersebut sebagian besar hanya berisi suara bunyi-bunyian tanpa lirik yang bermakna. Hal ini membuat Yuqi merasa tidak bisa menunjukkan kemampuan vokalnya secara maksimal dan merasa bagian dirinya dalam lagu tersebut kurang diperhatikan.
Meski begitu, ia tetap berusaha membawakan lagu dengan semangat demi grup dan penggemar. Kejadian ini menjadi contoh nyata bagaimana pembagian part vokal yang kurang adil dapat memengaruhi perasaan seorang idol terhadap lagu yang dibawakan.
5. Member TWICE Tidak Suka Lagu
Ilustrasi Twice (Image by @twicetagram on Instagram)
TWICE, girl group populer dari JYP Entertainment, pernah merasakan ketidakpuasan terhadap lagu “Signal”. Sebagian besar anggota grup menganggap lagu tersebut aneh dan tidak sesuai dengan selera musik mereka. Namun, Sana justru bersikeras mendukung lagu ini dan yakin bahwa “Signal” memiliki potensi menjadi hit. Keyakinan Sana terbukti benar karena lagu tersebut berhasil meraih kesuksesan di pasaran.
Meskipun lagu ini bukan favorit para member, mereka tetap profesional dan menjalankan promosi dengan maksimal. Kisah ini menunjukkan dinamika internal grup dan pentingnya keyakinan terhadap sebuah karya musik.
6. Yeojin LOONA Jujur Tidak Suka Banyak Lagu Grupnya Sendiri
Ilustrasi Yeojin (Image by @yeojin._.o_x on Instagram)
Yeojin, salah satu anggota LOONA, dikenal cukup terbuka mengenai ketidaksukaannya terhadap beberapa lagu grupnya. Ia secara khusus menyebut lagu “Oops”, “So What”, dan “Why Not” sebagai lagu-lagu yang menurutnya kurang cocok dan tidak mewakili karakternya. Ketidaksukaan ini berkaitan dengan konsep dan gaya musik yang dirasa kurang sesuai dengan kepribadian Yeojin.
Kendati demikian, ia tetap berkomitmen mendukung LOONA dan melakukan yang terbaik saat membawakan lagu-lagu tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa seorang idol bisa memiliki preferensi pribadi yang berbeda dari lagu-lagu resmi grupnya.
7. STAYC Sempat Ragu dengan Lagu
Ilustrasi Stayc (Image by @stayc_highup on Instagram)
Pada awalnya, grup STAYC merasa ragu dan kurang yakin dengan lagu “Teddy Bear”. Mereka menilai lagu tersebut terdengar aneh dan sulit dimengerti dari sisi konsep maupun liriknya. Beberapa anggota bahkan menganggap lagu ini tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan identitas mereka sebagai grup yang ingin tampil fresh dan modern.
Meski begitu, setelah melalui proses latihan dan promosi, STAYC berhasil menerima dan membawakan “Teddy Bear” dengan profesionalisme tinggi. Pengalaman ini memperlihatkan bagaimana seorang idol harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai genre dan konsep demi keberhasilan grup.
Sumber: www.kapanlagi.com