JK Ingatkan Bahaya Besar Ancam Dunia, RI Bisa Kena Getahnya!

Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan pengenaan tarif impor besar kepada para negara mitra dagang oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengguncangkan dunia beberapa bulan lalu. Hal tersebut membuat beberapa lembaga internasional menurunkan target pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2025.

Wakil Presiden periode ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla menyoroti kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor barang dari China, Indonesia, dan negara lain.

Langkah yang diambil Trump menurut JK, membuat AS merugi, bukan negara-negara yang dikenakan tarif impor tinggi.

“Kalau Anda belajar ekonomi sedikit, yang bayar tarif impor itu bukan negara asal barang, tapi rakyat Amerika sendiri,” ujar Jusuf Kalla dalam acara Meet The Leader Universitas Paramadina dikutip Senin (26/5/2025).

JK menjelaskan bahwa kebijakan proteksionis ini tidak hanya memukul ekonomi Amerika, tetapi juga berdampak global. Perang dagang antara Amerika dan China menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,2% menjadi 2,8%.

“Ini jutaan orang, miliar orang yang kena ini. Akibat kesalahan kepemimpinan yang satu. Itu saja. Ekonominya dunia mundur, resesi luas, sehingga pertumbuhan ekonomi turun dari 3,2 menjadi 2,8. Baru dua bulan sudah turun,” ujarnya.

Pengenaan tarif oleh Trump pun berimbas ke Indonesia. Mulai dari penurunan ekspor hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Efeknya ke Indonesia? Ekonomi kita terimbas, ya pasti. Ekonomi itu tidak mungkin terjadi sendiri. Kena efeknya. pertumbuhan kita jadi melambat. Efeknya dari 5,2% menjadi hanya 4,8%,” ujarnya.

Maka dari itu, JK menilai seorang pemimpin harus memahami kondisi dan situasi global sebelum mengambil keputusan. Tak hanya itu, keputusan yang diambil pun harus dipahami dan diterima masyarakat.

“Karena kadang-kadang pengambil keputusan tidak sesuai dengan kondisi dan juga manfaat. Dan harus dipahami oleh orang. Pemimpin itu harus mengambil keputusan yang cepat dan dipahami oleh orang. Anda mengambil keputusan tidak dipahami kan susah juga,” ujarnya.

(mij/mij)

Next Article


Kabar Baik dari Xi Jinping, China Bakal Kurangi Tarif Impor Produk Ini