Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melaporkan hasil pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) II hingga akhir periode yang berlangsung pada 1 April hingga 23 Mei 2025. Start-up ini menyebut belum ada satu pun opsi saham yang ditebus selama periode tersebut.

Perusahaan menyatakan jumlah opsi yang telah dilaksanakan adalah nihil. Sementara itu, jumlah opsi yang belum dilaksanakan namun masih berlaku mencapai sebanyak-banyaknya 4.019.592.620 saham.

“Jumlah opsi yang belum dilaksanakan dan habis masa berlakunya sebanyak nihil,” sebagaimana dilansir keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, (26/5/2025).

Pelaksanaan MESOP II ini merujuk pada persetujuan pra-pencatatan yang diberikan BEI melalui Surat No. S-05016/BEI.PP2/06-2023 tanggal 26 Juni 2023. Persetujuan tersebut diumumkan dalam Pengumuman Bursa No. Peng-ESP-00005/BEI.PP2/07-2023.

Perusahaan menyebut pelaksanaan MESOP II ke depan akan mengikuti jadwal vesting yang telah disepakati antara peserta program dan manajemen. Dengan demikian, pelaksanaan hak opsi akan bergantung pada kesepakatan individu dalam program tersebut.

Diketahui harga pelaksanaan MESOP II dipatok di angka Rp 189 per saham atau masih jauh di atas harga pasar perdagangan BUKA di BEI. Meski demikian, harga MESOP II mengalami turun jauh dibandingkan MESOP I yang dipatok di harga Rp 783 untuk menebus setiap sahamnya.

Sepanjang tahun ini, harga saham BUKA diperdagangkan di rentang harga Rp 114 hingga Rp 152 per saham atau turun hingga 86% lebih dari harga IPO perusahaan di Rp 850 per saham.

(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Ambisi Emiten Teknologi Ekspansi Bisnis UMKM Saat Daya Beli Lesu





Next Article



BEI Targetkan 66 Perusahaan Melantai di Bursa Tahun 2025





Sumber: www.cnbcindonesia.com

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *