Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Irianto Santoso mengatakan, rencana pemberlakuan tarif impor tambahan sebesar 10% oleh Amerika Serikat tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekspor komponen otomotif perusahaannya. Menurut Irianto, sebelum kebijakan tarif resiprokal ini, produk otomotif dari Indonesia sudah dikenakan tarif 5% untuk masuk ke pasar AS. Jika tarif baru diberlakukan, maka hanya akan ada tambahan 5%, menjadi total 10%.
Produk yang diekspor DRMA ke AS adalah wiring harness untuk kendaraan Hyundai dan KIA. Komponen ini menggantikan produk serupa yang sebelumnya diimpor AS dari Meksiko. Meski pasar otomotif di AS mengalami perlambatan, penjualan Hyundai dan KIA justru naik 10% pada triwulan pertama 2025. Hal ini turut memberikan sinyal positif bagi kelangsungan ekspor DRMA. Selain pasar AS, DRMA juga melihat peluang besar untuk memperluas ekspor ke negara lain, termasuk Korea Selatan.
Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Irianto Santoso dalam Program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (27/05/2025).
Sumber: www.cnbcindonesia.com