Jakarta, CNBC Indonesia – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan pengundaran diri salah satu jajaran direksi produsen sepatu itu pada Selasa, (27/5/2025).

Direktur dan Sekretaris Korporasi Hatta Tutuko mengatakan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Anirban Asit Kumar Ghosh selaku Presiden Direktur Perseroan. Ada pun pengunduran dirinya berlaku efektif per tanggal 27 Juni 2025.

“Sesuai dengan Pasal 19.9 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 8 ayat (3) POJK No. 33/2014, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan,” kata Hatta, dikutip keterbukaan informasi BEI.

Sebagai informasi, Anirban diketahui merupakan Presiden Direktur BATA. Hal ini sesuai data RTI Business per 13 Juni 2023.

Bata sendiri sebetulnya merupakan perusahaan asing asal Republik Ceko. Nama lengkap perusahaannya adalah T&A Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Republik Ceko. Pendirinya adalah Tomáš Bata dan beberapa saudaranya.

Perusahaan tersebut sudah dibentuk sejak tahun 1894. Kesuksesan besar pertama kalinnya adalah pesanana sepatu tentara Austro-Hongaria. Total produksi mencapai 50.000 buah sepatu sepanjang perang tersebut.

Hingga kini produk perusahaan sepatu Bata hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini sudah berhasil menjual sebanyak miliaran pasang sepatu.

Berdasarkan situs resmi perusahaan, di Indonesia sendiri pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata Tbk. Adapun pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939.

Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan asing, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata saat itu hanya menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.

Hingga akhirnya per 1 Januari 1978, izin dagang Bata dipindahkan menjadi perusahaan nasional Indonesia. Bata pun mendirikan PT Sepatu Bata sebagai perwakilan Bata di Indonesia dan akhirnya bisa menjual langsung sepatu ke pasar sampai sekarang.

Bata makin serius pada bisnisnya di Indonesia. Bahkan, perusahaan PT Sepatu Bata memilih melantai di Bursa Efek Jakarta. Per 1982 perusahaan terdaftar sebagai emiten dengan kode saham BATA.

Terakhir, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menutup pabriknya yang berlokasi di Purwakarta. Alasannya, perusahaan mengalami pembengkakan biaya operasional yang memberatkan hingga merugikan.

(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emiten Kesehatan RI Manfaatkan Peluang Pasar dan Diversifikasi




Sumber: www.cnbcindonesia.com

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *